Written by News Room at 2025-06-20 00:00:00.
Yogyakarta– Di tengah tantangan dunia pendidikan yang terus berkembang cepat, muncul satu istilah baru yang sedang ramai dibicarakan: School CEO. Istilah ini bukan sekadar tren gaya-gayaan, tapi refleksi dari kebutuhan nyata: sekolah butuh pemimpin yang bukan hanya mendidik, tapi juga mengelola dan memimpin transformasi.
Masih banyak kepala sekolah yang terpaku pada tugas administratif dan rutinitas harian. Padahal zaman sudah berubah. Sekolah gratis kini jadi keniscayaan, tuntutan transparansi makin besar, dan peran sekolah meluas jadi pusat pemberdayaan komunitas. Di sinilah School CEO lahir—sebagai identitas baru kepala sekolah era digital.
School CEO: Pemimpin Pendidikan yang Berdaya Kelola
Pak Sonny, CEO PT. Kamadeva Inovasi Global, menjelaskan bahwa School CEO adalah kepala sekolah yang tidak hanya fokus pada proses belajar mengajar, tapi juga menjadi motor utama perubahan, inovasi, dan keberlanjutan sekolah.
“School CEO punya cara pandang seperti pemimpin organisasi modern—visioner, mampu membaca data, mengelola SDM, dan menjalin kolaborasi luas. Mereka sadar bahwa keberhasilan sekolah tak cukup hanya dari nilai ujian, tapi dari bagaimana sekolah bisa tumbuh sehat secara keseluruhan,” ujar Pak Sonny.
Berbeda dengan kepala sekolah konvensional yang umumnya terjebak pada operasional, School CEO mampu membangun ekosistem sekolah yang tangguh melalui pemanfaatan teknologi dan prinsip manajemen strategis.
Teknologi: Senjata Utama School CEO
School CEO tidak bekerja sendiri. Mereka memanfaatkan alat bantu yang tepat, seperti:
Dengan alat-alat ini, School CEO bisa mengambil keputusan berbasis data, melakukan evaluasi menyeluruh, dan membangun budaya sekolah yang agile.
Karakteristik School CEO: Bukan Sekadar Gelar
Apa yang membedakan School CEO dengan kepala sekolah biasa?
-
Berpikir Strategis – Mampu menyusun rencana jangka panjang dan membacanya dalam konteks sosial dan digital.
-
Melek Teknologi – Tidak alergi pada inovasi digital, malah menjadikannya sebagai alat utama manajemen.
-
Komunikatif dan Kolaboratif – Menjalin hubungan aktif dengan yayasan, orang tua, komunitas, dan dunia usaha.
-
Berorientasi Hasil – Fokus pada capaian nyata, baik dari sisi mutu pendidikan maupun kemandirian institusi.
-
Pemberdaya Tim – Mampu menginspirasi guru dan staf untuk berinovasi bersama.
Kepala Sekolah Masa Kini Harus Naik Level
Pak Sonny menegaskan bahwa saat ini tidak cukup hanya jadi kepala sekolah “baik hati dan sabar”. Dunia berubah cepat, dan sekolah harus siap dengan kepemimpinan yang relevan.
“Kalau kita bicara sekolah gratis, maka sekolah harus bisa bertahan dan unggul tanpa beban pungutan. Itu butuh School CEO yang tahu cara mengelola potensi, bukan cuma minta bantuan,” katanya.
Penutup: Sudah Siap Jadi School CEO?
Era ini bukan untuk kepala sekolah yang hanya bertahan. Ini zamannya mereka yang berani memimpin perubahan.
“School CEO bukan soal jabatan baru, tapi identitas baru. Sekolah butuh pemimpin yang kuat secara visi, sigap secara manajemen, dan cerdas dalam penggunaan teknologi.”
Jadi, kepada semua kepala sekolah:
Apakah Anda siap naik level… atau hanya akan jadi penonton di perubahan besar ini?
Continue Reading