Kurikulum Merdeka ala Nadiem, Tak Ada Lagi Jurusan IPA-IPS di SMA

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim meluncurkan Kurikulum Merdeka pada Jumat (11/2) lalu.

Nadiem mengklaim kurikulum tersebut bisa menciptakan kegiatan belajar menjadi lebih fleksibel. Beberapa opsi ditawarkan Nadiem dalam kurikulum ini.

Opsi pertama, sekolah akan diberikan kebebasan dalam menentukan kurikulum sesuai dengan kesiapannya masing-masing. Sekolah, kata dia, diperbolehkan tetap menggunakan kurikulum 2013 bila belum merasa nyaman melakukan perubahan.

"Tidak dipaksakan sama sekali, tidak perlu khawatir lagi bahwa sekolah-sekolah ganti menteri ganti kurikulum," ujar Nadiem.

Opsi kedua, Nadiem mengimbau sekolah yang ingin melakukan transformasi namun belum siap dengan perubahan besar, diperkenankan memilih kurikulum darurat.
Dan opsi terakhir, sekolah yang menginginkan dan siap dengan perubahan, diperbolehkan menggunakan kurikulum merdeka.

Continue Reading

3 Keunggulan Kurikulum Merdeka yang Diusung Menteri Nadiem

Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meluncurkan Kurikulum Merdeka sebagai solusi untuk mengatasi krisis pembelajaran akibat pandemi COVID-19. Kurikulum ini disebut memiliki tiga keunggulan.

Kurikulum Merdeka sebelumnya bernama Kurikulum Prototipe yang sudah diterapkan di hampir 2.500 Sekolah Penggerak dan 901 SMK Pusat Keunggulan. Kurikulum ini diluncurkan dalam Merdeka Belajar Episode ke-15 bertajuk 'Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar', secara daring, Jumat (11/2/2022) kemarin.

Nadiem mengatakan, Kurikulum Merdeka lebih sederhana dan mendalam karena kurikulum ini akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya.

Keunggulan kedua, kurikulum ini tidak ada program peminatan bagi siswa jenjang SMA. Artinya, tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka. Peserta didik diberi kebebasan untuk memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.

Sedangkan bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik. Lalu, sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.

Continue Reading

7 Jurusan Kuliah untuk Anak SMK Berikut Prospek Kerjanya

KOMPAS.com - Tidak hanya untuk anak SMA/MA/Sederajat, tetapi anak SMK juga dapat meneruskan ke jenjang pendidikan tinggi. Tentu, semua harus linier dengan jurusannya.

Namun, kegalauan dalam memilih jurusan kuliah menjadi salah satu persoalan yang seringkali dihadapi oleh lulusan SMK.

Kira-kira apa ya jurusan kuliah yang cocok? Berikut ini 7 jurusan kuliah yang bisa kamu jadikan referensi saat bingung menentukan jurusan mana yang harus dipilih.

Kalau bisa, pilihlah jurusan yang linier dengan keahlian kamu sebelumnya. Apa saja jurusan kuliah untuk anak SMK?

Jurusan kuliah untuk anak SMK

Melansir laman Ruangguru, Kamis (13/1/2022), ini 7 jurusan kuliah untuk anak SMK berikut prospek kerjanya:

Continue Reading

Hadapi Pandemi, Kemendikbud Ristek: Bantuan TIK Berlanjut di 2022

KOMPAS.com - Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud Ristek, Sri Wahyuningsih mengatakan digitalisasi bisa meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Salah satunya dengan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Menurut dia, Kemendikbud Ristek memberikan bantuan TIK kepada puluhan ribu sekolah di seluruh Indonesia.
Bantuan yang diberikan berupa laptop, access point, konektor, layar proyektor, speaker aktif hingga internet router.
Tak hanya itu, Kemdikbud Ristek juga memberikan bimbingan teknis kepada para pengajar.
Bantuan TIK, kata dia, tetap relavan tak hanya di masa pembelajaran jarak jauh (PJJ), tapi juga pembelajaran tatap muka (PTM).
"Yang menarik itu, selama PTM terbatas ini, sekolah daring bisa memakai Classroom dan Meet yang memudahkan siswa dan guru. Bukan itu saja, manajemen administrasi sekolah juga makin baik dengan inovasi e-raport," kata dia dalam keterangan resminya, Selasa (8/2/2022).

Continue Reading

7 Jurusan Kuliah untuk Anak IPS Paling Favorit

KOMPAS.com - Siswa SMA/sederajat yang mengambil jurusan IPS apakah merasa minder dengan anak IPA? Seharusnya kamu tidak boleh minder karena jurusan IPS juga cukup bergengsi.

 Ada banyak jenis pekerjaan yang butuh lulusan dari jurusan IPS. Jadi, jurusan kuliah anak IPS juga cukup menjamin untuk masa depan cerah.
Sebenarnya, mau jurusan IPA atau IPS selama kamu bisa belajar tekun, memilih bidang keilmuan yang tepat, dan bekerja keras, maka jalan menuju kesuksesan bakal terbentang lebar.

Secara khusus bagi para siswa atau lulusan IPS yang ingin kuliah dan masih bingung mau ambil jurusan apa, maka harus paham dulu jurusan kuliah untuk anak IPS yang paling favorit itu apa?

Jurusan kuliah untuk anak IPS

Melansir laman Quipper, Jumat (24/12/2021), berikut ini 7 jurusan kuliah untuk anak IPS yang paling favorit dan prospek kerjanya nanti:

Continue Reading

Aturan Baru Sekolah Tatap Muka: Daerah PPKM Level 2 PTM 50 Persen

KOMPAS.com - Mulai hari ini, Kamis (3/2/022) daerah-daerah dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2 disetujui untuk menyesuaikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas siswa 100 persen menjadi kapasitas siswa 50 persen. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal (Sesjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Suharti bahwa Kemendikbud Ristek memahami bahwa saat ini tengah terjadi lonjakan kasus COVID-19 di beberapa daerah. Kebijakan tersebut juga sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo pada rapat terbatas Senin (31/1/2022) lalu, yang ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Instruksi Mendagri (Inmendagri) bahwa pemerintah akan terus meningkatkan pengawasan dan monitoring di tengah peningkatan penyebaran virus Covid-19 varian Omicron

Sejalan dengan itu, Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves), Kemendikbudristek, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Kementerian Agama (Kemenag) menyetujui untuk diberikan diskresi kepada daerah pada wilayah PPKM level 2. "Mulai hari ini, daerah-daerah dengan PPKM level 2 disetujui untuk diberikan diskresi untuk dapat menyesuaikan PTM dengan kapasitas siswa 100 persen menjadi kapasitas siswa 50 persen," paparnya dalam rilis.

Continue Reading

Ada 5 Gaya Belajar Siswa, Kamu Tipe yang Mana?

Jakarta - Setiap siswa memiliki gaya belajar masing-masing yang tidak bisa disamakan. Dalam dunia pendidikan, gaya tersebut berguna untuk memudahkan siswa untuk memahami pembelajaran.
Ada siswa yang mudah memahami hanya dengan mendengar dan melihat. Di sisi lain, ada juga siswa yang lebih mudah memahami materi pelajaran saat praktik.

Tipe gaya belajar ini tak hanya penting dipahami oleh siswa, namun juga untuk guru. Tujuannya tentu agar guru mampu melakukan pembelajaran dengan pendekatan yang sesuai dengan setiap siswa.

5 Tipe Gaya Belajar Siswa


1. Gaya Belajar Visual
Saat mempelajari sesuatu, tipe ini memiliki kemampuan belajar dengan cara melihat. Tipe ini juga rata-rata memiliki indera penglihatan yang tajam dan teliti.

Selain itu, pelajar dengan tipe ini juga nyaman untuk belajar dengan menggunakan penggunaan warna ataupun garis seperti peta, bagan, simbol- simbol, dan lainnya yang berkaitan dengan bentuk.

2. Gaya Belajar Auditori
Gaya belajar auditori mengandalkan pendengaran sebagai penerima informasi dan pengetahuan. Tipe ini biasanya paling peka dan hafal dari setiap ucapan yang pernah didengar bukan apa yang dilihat.

3. Gaya Belajar Kinestetik
Tipe satu ini cenderung menyenangi belajar yang melibatkan gerakan. Dengan melakukan atau menyentuh objek yang dipelajari akan memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe kinestetik.

Tipe ini umumnya menyukai pelajaran seperti olahraga, menari, memainkan musik, percobaan laboratorium, dan lainnya.

Continue Reading

Kurikulum Prototipe Dikritik, Kemendikbud: Uji Publik Sudah Dilakukan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikdristek) menyatakan kurikulum prototipe yang sedang diujicoba pada ribuan sekolah penggerak telah melalui uji publik yang memadai.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Anindito Aditomo pun membantah kritik Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) yang menyebut kurikulum tersebut tak melalui uji publik.

"Uji publik sudah dilakukan beberapa kali, Pak Heru dari FSGI juga hadir," tegas pria dengan sapaan Nino tersebut pada wartawan, Jumat (28/01/2022).

Dirinya menyebut, saat ini kurikulum prototipe masih dalam tahap uji coba. Oleh sebabnya, pihak Kemendikbudristek masih menerima masukan dari publik, utamanya dari sekolah dan guru yang melakukan uji coba.

Sebelumnya, FSGI melayangkan kritik atas penerapan kurikulum prototipe. Salah satu poin yang disorot adalah ketiadaan uji publik yang memadai dan transparansi di dalam penerapan kurikulum prototipe.

Continue Reading