Kemdikbud Bantu Tanggap Darurat Gempa Aceh

"Kemdikbud turut berpartisipasi dalam penanganan kondisi tanggap darurat, khususnya untuk bidang pendidikan."

"Kemdikbud turut berpartisipasi dalam penanganan kondisi tanggap darurat, khususnya untuk bidang pendidikan."

Masa tanggap darurat pascagempa di Aceh yang semula dijadwalkan berakhir pada 9 Juli diperpanjang menjadi 16 Juli. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) turut berpartisipasi dalam penanganan kondisi tanggap darurat, khususnya untuk bidang pendidikan, termasuk melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi gedung sekolah dan ruang kelas yang rusak.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, ada beberapa bentuk bantuan dari Kemdikbud. Pertama, bantuan untuk pemenuhan kebutuhan siswa, seperti buku dan alat tulis, tas, seragam, dan sepatu. “Ini yang segera kita persiapkan, yang kaitannya personal, kebutuhan siswa,” ujar Mendikbud saat jumpa pers di Gedung A lantai 2 Kemdikbud, Jakarta, (8/7).

 

Kedua, Kemdikbud akan menyediakan sarana pendidikan darurat untuk menjamin proses belajar mengajar tetap dilakukan, yaitu dengan memanfaatkan fasilitas tenda darurat dan bangunan sementara sebagai pengganti sementara ruang kelas. Mendikbud menjelaskan, berdasarkan data sementara dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam per 7 Juli 2013, terdapat 372 gedung sekolah yang rusak dan 1.380 ruang kelas yang rusak.

Kemdikbud berencana menyediakan tenda darurat sebagai pengganti sekolah sebanyak 452 unit dan ruang belajar sementara sebanyak 824 ruang. Kemdikbud juga akan memberikan bantuan rehab rumah sementara kepada guru-guru. Berdasarkan laporan yang diterima Mendikbud, terdapat 500 guru yang kehilangan tempat tinggal. Sedangkan untuk pemulihan psikis siswa karena trauma gempa, Kemdikbud telah mengirimkan psikolog.

Untuk rehabilitasi dan rekonstruksi gedung sekolah dan ruang kelas, dilakukan identifikasi dan pembuatan perencanaan. Rencananya akan dilakukan pembersihan lahan dan penyediaan lokasi baru bagi sekolah yang harus dipindahkan. Konstruksi yang digunakan pun merupakan konstruksi tahan gempa. “Dirombak dan desainnya menggunakan desain sekolah aman,” ujar Mendikbud.

Penulis: kemdiknas.go.id