“Pak, kenapa kita masih pakai Excel padahal anak-anak sudah belajar coding dari HP mereka sendiri?”
Pertanyaan polos itu datang dari seorang siswa kelas 7 kepada kepala sekolahnya. Dan saat itu juga, Pak Bambang—kepala sekolah dengan 20 tahun pengalaman—terdiam. Ia tahu, dunia sudah berubah. Tapi administrasi di sekolahnya? Masih sama seperti 10 tahun lalu.
Kini, perubahan itu tak bisa lagi ditunda.
Pemerintah melalui Direktur SMP Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Maulani Mega Hapsari, resmi mengumumkan bahwa sebanyak 330 ribu satuan pendidikan di Indonesia akan menerima bantuan digitalisasi pembelajaran. Ini bukan sekadar distribusi perangkat, tapi sinyal tegas bahwa era baru pendidikan telah dimulai.
“Program ini menargetkan semua jenjang—dari SD, SMP, SMA, hingga SLB,” kata Maulani (dikutip dari Detik.com).
Digitalisasi Tanpa Sistem = Gagal
Namun, satu hal krusial yang sering luput dari perhatian sekolah: perangkat tanpa sistem adalah sia-sia.
Membeli laptop baru untuk guru? Bagus. Tapi jika masih mengandalkan spreadsheet manual untuk absensi, penilaian, keuangan, hingga jadwal pelajaran, itu sama saja seperti menyimpan motor sport di garasi tapi tetap jalan kaki ke pasar.
Saatnya sekolah beralih ke sistem informasi sekolah yang benar-benar terintegrasi. Bukan sekadar aplikasi absen, melainkan ekosistem cerdas yang menjawab semua kebutuhan operasional sekolah di era digital.
SISKO, Software Sekolah 4.0 yang Dibutuhkan Sekarang
Untuk menjawab tantangan tersebut, banyak sekolah kini mulai mencari software sekolah 4.0 yang mampu:
-
Menyederhanakan proses akademik dan keuangan
-
Menyediakan dashboard real-time bagi kepala sekolah dan yayasan
-
Menghubungkan guru, siswa, dan orang tua dalam satu sistem
-
Memungkinkan kontrol dan laporan otomatis dari mana saja
Solusinya? Aplikasi sekolah terintegrasi seperti SISKO (Sistem Informasi Sekolah Komprehensif) yang telah dipercaya ratusan lembaga pendidikan di Indonesia.
Sekolah yang Siap = Sekolah yang Menang
Kunci keberhasilan dari program ini bukan pada siapa yang dapat perangkat lebih canggih, tapi siapa yang lebih siap mengelola dan memanfaatkannya secara maksimal.
Jika sekolah Anda masih mengandalkan spreadsheet dan pencatatan manual, ini saatnya berubah. Lihat bagaimana manajemen sekolah digital bisa mempercepat pengambilan keputusan, mengurangi human error, dan memudahkan supervisi kinerja guru serta siswa.
Dengan bantuan dari Kemendikdasmen yang akan segera disalurkan, sekolah yang sudah menggunakan administrasi sekolah online akan lebih unggul dalam implementasi dan pelaporan.
Waktunya Ambil Langkah
Sebagai kepala sekolah, ketua yayasan, atau kepala dinas, Anda tidak bisa menunggu gelombang ini lewat begitu saja. Era transformasi digital ini hanya memberi dua pilihan: adaptasi atau tertinggal.
Sebelum semuanya terlambat, pastikan Anda mengambil langkah sekarang: tinggalkan Excel, dan pelajari cara kerja SISKO untuk masa depan sekolah yang lebih maju dan efisien.
🔗 Info lengkap tentang SISKO dan transformasi digital sekolah:
👉 kamadeva.com/sistem-informasi-sekolah
👉 kamadeva.com/software-sekolah-4.0
👉 kamadeva.com/aplikasi-sekolah-terintegrasi
👉 kamadeva.com/manajemen-sekolah-digital
👉 kamadeva.com/administrasi-sekolah-online