3 Implementasi Kurikulum Merdeka yang Pro Siswa, Apa Saja?

KOMPAS.com - Kurikulum Prototipe resmi menyandang nama baru yakni, Kurikulum Merdeka. Semangat adanya kurikulum baru ini sangatlah jelas yaitu dalam rangka pemulihan pembelajaran.

Kurikulum ini diharapkan dalam mengatasi krisis pembelajaran yang menyebabkan pendidikan semakin tertinggal akibat hilangnya pembelajaran (learning loss) karena pandemi yang menerpa segala sendi kehidupan tak terkecuali pendidikan.

Kemendikbud Ristek memang masih membebaskan sekolah untuk memilih satu dari tiga kurikulum yang disediakan. Kurikulum tersebut adalah, pertama Kurikulum 2013 secara penuh. Kedua Kurikulum Darurat, yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan. Serta ketiga, Kurikulum Merdeka.

Lalu apa keunggulan dari Kurikulum Merdeka daripada kurikulum lainnya sehingga sekolah bisa tertarik menerapkannya? Lalu bagaimana implementasinya dalam pembelajaran yang lebih berorientasi atau pro kepada siswa?

 
  1. Lebih sederhana dan mendalam

Kurikulum ini didesain dengan sederhana namun sangat fokus kepada materi esensial sehingga pembelajaran lebih bisa mendalam karena punya cukup waktu. Hal ini dikarenakan Jam Pelajaran (JP) diatur per tahun.
Satuan pendidikan dapat mengatur alokasi waktu pembelajaran secara fleksibel untuk mencapai JP yang ditetapkan.
Selain itu pembelajaran jadi lebih menyenangkan dan bermakna karena sesuai dengan pengembangan kompetensi siswa pada fasenya.
Sebagai contoh ketika melakukan pembelajaran rangkaian listrik, guru dapat mendesain pembelajaran yang dikolaborasikan dengan pembuatan diorama rumah impian siswa. 
Di dalam diorama tersebut siswa juga membuat rangkaian listrik baik seri, paralel, maupun campuran. Hal itu tentu saja membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun dengan adanya Kurikulum Merdeka ini, hal itu cukup mengakomodir proyek-proyek siswa yang serupa

2. Benar-benar merdeka

Guru sangat fleksibel dalam menyusun rancangan pembelajarannya. Hal ini bisa dilakukan untuk menyesuaikan dengan kemampuan siswanya. Bisa juga sesuai dengan kearifan lokal yang ada di lingkungan sekitar. Misal, ketika melakukan pembelajaran perkembangbiakan hewan dan tumbuhan, siswa bisa mengeksplorasi melalui sajian makanan dari budaya kenduri yang banyak dilakukan masayarakat setempat.
Siswa bisa mengidentifikasi bagian apa saja yang dimanfaatkan dari hewan dan tumbuhan yang ada di dalam sajian kenduri. Siswa juga bisa mengeksplorasi bagaimana cara perkembangbiakan dari hewan dan tumbuhan yang dijadikan sajian. 
Selain itu siswa juga belajar menghargai budaya lokal setempat. Kegiatan tersebut lazim kita sebut dengan etnosains.

  1. Relevan dan aktual

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu kegiatan pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran adalah melalui kegiatan berbasis proyek siswa. Kegiatan ini mampu memberikan kesempatan yang lebih luas dan mendalam kepada siswa untuk mengetahui suatu hal atau permasalahan.
Tentu saja proyek yang diberikan akan lebih efektif jika konten pembelajarannya adalah yang relevan dan teraktual. Pembelajaran yang berbasis proyek yang relevan dan teraktual akan mengembangkan soft skills siswa.

Harapan terbesarnya adalah siswa mampu beradaptasi dengan perkembangan zamannya serta memiliki kepekaan sosial yang tinggi sesuai kaidah landasan dasar negara kita yakni Pancasila.

Contoh bentuk implementasinya dalam pembelajaran diantaranya yakni, siswa mengerjakan proyek penanggulan sampah di lingkungan sekitar siswa. Tentu saja yang disesuaikan dengan fase perkembangan siswa.

Kita bisa memulai dengan menyulap limbah atau sampah menjadi sesuatu yang berguna atau mempunyai nilai tambah.

Kurikulum pada dasarnya hanyalah tools untuk mencapai tujuan semata. Guna mencapai tujuan yang diharapakan tentu saja dibutuhkan peralatan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi.

Namun lebih dari itu jiwa dan mental pendidik juga memiliki porsi besar dalam menentukan keberhasilan pencapaian tujuan tersebut.

Karenanya dibutuhkan seorang pendidik yang mau terus belajar serta siap menyesuaikan dengan perubahan dan kebutuhan siswa, agar gerbong pendidikan tidak mandek karena pendidikan adalah kunci utama kemajuan suatu bangsa.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Implementasi Kurikulum Merdeka yang Pro Siswa, Apa Saja?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/edu/read/2022/02/16/160450171/3-implementasi-kurikulum-merdeka-yang-pro-siswa-apa-saja?page=2.
Editor : Yohanes Enggar Harususilo