Beberapa waktu lalu, jagat maya diramaikan lagi oleh isu lama yang kembali mencuat: kasus ijazah palsu Presiden Jokowi. Meski Bareskrim telah menyatakan ijazah tersebut identik dan tidak mengandung unsur pidana, tetap saja masyarakat teringat betapa sensitif dan krusialnya masalah keaslian dokumen pendidikan.
Di tengah riuhnya pemberitaan ini, Bu Ratna, seorang ibu tiga anak, duduk termenung di ruang tamu. Ia baru saja mendengar cerita dari tetangganya bahwa salah satu sekolah tempat anaknya dulu bersekolah, dituding mengeluarkan ijazah tidak sah. "Kalau sekolah tempat anak saya sekarang tidak punya sistem dokumentasi yang rapi, bagaimana saya yakin nanti ijazahnya benar-benar diakui?" pikirnya cemas.
Rasa cemas Bu Ratna adalah cerminan dari keresahan banyak orang tua. Di era digital seperti sekarang, kepercayaan terhadap sekolah bukan hanya dibangun lewat reputasi atau akreditasi—tetapi juga lewat transparansi dan pengelolaan data akademik yang profesional.
Inilah mengapa, sistem informasi sekolah menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditawar. Lewat sistem ini, semua data siswa — mulai dari absensi, nilai, hingga ijazah — tersimpan dengan aman, terintegrasi, dan bisa ditelusuri jejaknya. Tak ada lagi ruang untuk dokumen palsu, manipulasi data, atau kehilangan berkas penting.
Sayangnya, masih banyak sekolah yang tertinggal secara digital. Padahal, sekarang adalah era manajemen sekolah digital, di mana sekolah dituntut untuk adaptif, transparan, dan cepat merespons dinamika zaman.
Sistem manual yang masih digunakan di banyak sekolah rawan terhadap kesalahan input, kehilangan data, hingga fraud. Hal-hal ini bisa dihindari dengan menggunakan aplikasi sekolah terintegrasi. Bayangkan jika seluruh dokumen siswa bisa diakses lewat satu dasbor — rapi, terdokumentasi, dan dapat diunduh kapan saja!
Sebagai tambahan, sistem ini juga mendukung administrasi sekolah online, yang memungkinkan komunikasi antar guru, siswa, dan orang tua berjalan lancar tanpa ribet. Orang tua seperti Bu Ratna tak perlu lagi bolak-balik ke sekolah untuk urusan surat atau melihat nilai. Semua bisa dicek lewat aplikasi.
Kita juga harus mulai mendorong sekolah untuk mengadopsi software sekolah 4.0. Ini bukan sekadar tren, tetapi sebuah keharusan di era pendidikan digital. Software ini mendukung sistem akademik dari hulu ke hilir — dari PPDB, proses belajar, hingga penerbitan ijazah yang trackable dan aman.
"Kalau sekolah anak saya pakai sistem seperti ini, saya nggak bakal khawatir lagi," kata Bu Ratna sambil tersenyum setelah membaca tentang salah satu sekolah di kotanya yang sudah go digital.
Kini, para orang tua punya peran penting untuk mendorong pihak sekolah agar bertransformasi. Sebab, pendidikan yang berkualitas bukan hanya tanggung jawab guru dan kepala sekolah, tapi juga seluruh ekosistem, termasuk orang tua.
Jika hari ini kita masih membiarkan sekolah beroperasi dengan sistem jadul, maka jangan heran kalau satu hari nanti, anak-anak kita bisa jadi korban dari kasus-kasus seperti ijazah palsu. Dan saat itu terjadi, penyesalan tak akan mengubah apa-apa.
Saatnya sekolah menjadi transparan, aman, dan terpercaya — dimulai dari digitalisasi yang tepat. 🧠💻