Heboh! Sekolah Ini Sudah Pakai Aplikasi Sekolah Terintegrasi Sejak 2005, Sebelum Internet Masuk Kelas!

Februari 2005 - Yogyakarta

Siapa sangka, sebelum kata "startup" jadi tren dan sebelum internet masuk ke tiap ruang kelas, ada satu sekolah negeri yang berani tampil beda dan futuristik: SMA Negeri 2 Yogyakarta. Yep, di tahun 2005, 20 tahun yang lalu, sekolah ini udah mulai pakai software sekolah bernama SISKO, buatan tim lokal Kamadeva yang markasnya... cuma 300 meter dari sekolah itu sendiri! 😆

Ceritanya bermula bulan Desember 2004. Kamadeva nekat ngirim proposal digitalisasi manajemen sekolah ke SMAN 2 Yogyakarta. Isinya? Gagasan liar tentang aplikasi sekolah terintegrasi yang bakal bikin administrasi sekolah jadi serba digital. Eh nggak disangka, proposal itu beneran ditanggapi serius! Bahkan pihak sekolah ngajak ngobrol langsung.

 

Waktu itu, dua nama penting yang duduk di meja diskusi adalah Pak Djumadi dan Pak Winarso. Mereka curhat tentang masalah klasik yang mungkin juga dialami sekolah-sekolah lain saat itu: penjadwalan guru yang selalu tabrakan. Bayangin, ada 800 siswa dan 90-an guru. Bikin jadwal ngajar pake Excel dan pulpen itu rasanya kayak main Sudoku sambil dikejar deadline! 🫠

Dan begitulah, Kamadeva pun diberi tantangan: bikin sistem penjadwalan otomatis dalam waktu... satu bulan! Ya ampun, Mas... itu ibarat disuruh bikin roket dalam waktu buka-tutup semester. Tapi semangat 45 tim programmer Kamadeva nggak goyah. Langsung ngebut kodingan pakai PHP dan MySQL — bahasa langit pada zamannya. 😎

Pertengahan Januari 2005, demo pertama dilakukan. Hasilnya? Nailed it! Pihak sekolah senang banget. Penjadwalan otomatis jalan mulus, dan nggak ada lagi guru yang protes karena jadwal bentrok. Project pun deal, dan modul-modul lain langsung digarap: mulai dari penilaian, kesiswaan, cetak raport, presensi, perpustakaan, keuangan, sampai inventaris.

Waktu itu SISKO belum bisa diakses dari rumah (ya iyalah, Mas, internet aja masih barang langka 😅). Tapi karena udah berbasis web, sistemnya bisa diakses dari ruang-ruang sekolah lewat jaringan LAN. Tim Kamadeva narik kabel LAN dari ruang guru ke perpustakaan, lab komputer, ruang kepala sekolah, dan ruang TU. SISKO ditanam di satu PC yang disulap jadi server lokal, diletakkan manis di ruang guru. Romantis banget nggak, sih?

Untuk urusan keuangan sekolah, sistemnya juga udah digital. Walaupun orang tua masih bayar cash via anak-anak atau datang ke sekolah, tapi nggak lagi ditulis manual. SISKO bisa cetak bukti pembayaran mirip buku tabungan bank. Mewah banget untuk ukuran tahun segitu!

Targetnya, semua modul kelar bulan April 2005. Setelah itu, Kamadeva ngadain pelatihan ke guru-guru supaya bisa cetak raport digital di akhir semester. Guru nggak perlu lagi nulis angka pake bolpoin merah atau biru. Tinggal klik, print, beres!

SISKO bener-bener jadi pionir SIM sekolah alias sistem informasi sekolah yang praktis dan terintegrasi. SMA N 2 Yogyakarta pun tercatat sebagai sekolah pertama yang mengadopsi software manajemen sekolah secara serius dan menyeluruh.

Lucunya, waktu itu belum ada istilah digital transformation atau EdTech. Tapi SMA N 2 Yogyakarta dan Kamadeva udah lebih dulu bikin gebrakan.

Dari Taman Griya, ide gila itu meledak jadi sistem keren yang mengubah wajah administrasi sekolah di Indonesia sejak tahun 2005 sampai sekarang.

#SISKO #SistemInformasiSekolah #AplikasiSekolah #SoftwareSekolah #DigitalisasiSekolah #SIMSekolah #ManajemenSekolah #SekolahPintar #AplikasiSekolahTerintegrasi #EdTechIndonesia