Yogyakarta – “Kalau semuanya harus gratis, lalu bagaimana sekolah bisa tetap tertib, transparan, dan dipercaya orang tua?” Pertanyaan itu semakin sering terdengar sejak Mahkamah Konstitusi memperkuat kebijakan sekolah gratis. Namun, sesungguhnya masalahnya bukan pada gratiskan sekolah—melainkan pada bagaimana mengelolanya secara transparan dan profesional.
Inilah saatnya kepala sekolah, guru, dan staf tidak lagi melihat teknologi sebagai beban, tapi sebagai jawaban atas tuntutan zaman. Dan salah satu jawaban paling nyata saat ini adalah: SISKO.
Digitalisasi Bukan Trend, Tapi Kebutuhan
Sebagai konsultan pendidikan yang telah 25 tahun mendampingi transformasi ratusan sekolah di Indonesia, saya menyaksikan satu pola: sekolah yang lambat mengadopsi transparansi, perlahan-lahan kehilangan kepercayaan publik. Sedangkan sekolah yang berani terbuka—meski sederhana—justru tumbuh, dipercaya, dan menjadi rujukan.
SISKO, atau Sistem Informasi Sekolah, hadir bukan sekadar untuk memindahkan dokumen ke komputer. Ia adalah jembatan kepercayaan, yang membantu guru, kepala sekolah, dan yayasan mengelola informasi secara jujur, terstruktur, dan akuntabel.
Apa yang Bisa SISKO Lakukan untuk Sekolah Anda?
Implementasi Manajemen Sekolah Digital lewat SISKO menjadikan sekolah lebih efisien dan responsif. Data keuangan, administrasi, absensi, dan raport bisa diakses dengan mudah oleh tim internal maupun wali murid.
Guru dan staf tidak perlu repot mengelola administrasi secara manual, karena semua bisa dicatat melalui aplikasi sekolah terintegrasi yang bisa digunakan di mana saja. Bahkan, dengan administrasi sekolah online, koordinasi antar tim menjadi lebih lancar, tanpa tumpukan berkas atau kesalahan rekap.
Lebih lanjut, sekolah yang menggunakan software sekolah 4.0 mampu menyusun laporan keuangan yang siap audit, rencana kerja tahunan yang partisipatif, hingga evaluasi kinerja guru yang terukur—semuanya dalam satu sistem.
Transparansi Adalah Aset
Mengapa ini penting? Karena kepercayaan adalah mata uang utama dalam dunia pendidikan. Jika orang tua merasa percaya, maka mereka lebih siap mendukung sekolah, baik dalam bentuk partisipasi, penggalangan dana, maupun promosi dari mulut ke mulut.
Dan kepercayaan itu tidak lahir dari presentasi di akhir tahun—tapi dari sistem yang transparan setiap hari.
Saran Saya, dari Pengalaman Nyata
Kepada para kepala sekolah, guru, dan staf: mulailah dari langkah kecil. Buka satu area dulu—misalnya laporan keuangan bulanan yang bisa dibaca oleh komite. Lalu, lanjutkan dengan keterbukaan jadwal kegiatan, lalu absensi, lalu progres pembelajaran.
Dengan SISKO, semua ini bisa dikelola secara bertahap, tanpa membuat tim panik atau terbebani.
“Keterbukaan bukan berarti kehilangan kendali. Justru di era digital, sekolah yang transparanlah yang akan memimpin perubahan.”
— Gloria Sarasvati Anindya, Konsultan Pendidikan dari Kamadeva Coaching Academy
Penutup: Tiba Saatnya Berani Melangkah
Era sekarang menuntut sekolah bukan hanya bisa mengajar, tapi juga mampu mengelola diri secara profesional. Dan SISKO bukanlah sekadar alat bantu, melainkan pondasi untuk membangun budaya akuntabilitas yang hidup dan berkelanjutan.
Jika sekolah Anda belum menggunakan SISKO, bukan berarti ketinggalan—tapi ini adalah undangan untuk memulai transformasi.
Karena pendidikan yang baik bukan hanya soal isi pelajaran. Tapi juga tentang bagaimana proses itu dikelola dengan kejujuran dan keyakinan.