Mendongeng membantu membangun rasa percaya diri bahkan dalam kondisi sekarang ini. Mendongeng sangat bermanfaat tidak hanya dalam dunia pendidikan tetapi juga dalam dunia kerja.
Kebanyakan orang perlu bercerita di depan banyak orang, baik melalui gambar, suara atau kata-kata. Kegiatan mendongeng ini biasanya diajarkan sejak sekolah dasar. Kami tampak bangga berbagi kehidupan kami, tetapi terkadang kami gugup karena harus membagikannya di depan begitu banyak orang.
Namun, kegugupan membantu kita mendapatkan kepercayaan diri untuk berbicara di depan banyak orang. Oleh karena itu, bercerita di depan sekelompok orang terkadang dijadikan salah satu metode pembelajaran untuk membangun rasa percaya diri siswa.
Kemampuan bercerita harus menjadi kemampuan setiap orang, sekalipun tidak di depan banyak orang. Mendongeng membantu seseorang mengekspresikan pemikirannya dan menghasilkan cerita. Keterampilan ini disebut bercerita.
Untuk mengetahui lebih dalam tentang storytelling, ciri-cirinya dan teknik storytelling yang bagus dan menarik, kamu bisa membaca artikel berikut ini!
Definisi Story Telling
Storytelling terdiri dari dua kata yaitu story (cerita) dan telling (cerita). Singkatnya, mendongeng adalah tindakan bercerita. Individu yang terlibat dalam kegiatan ini disebut narator (narator, narator). Secara tradisional, mendongeng diceritakan secara lisan.
Mendongeng juga dapat dilakukan melalui berbagai alat dan sumber daya. Misalnya penulis menggunakan kertas, buku bahkan blog untuk bercerita, musisi menggunakan lagu untuk bercerita, bahkan desainer menggunakan pakaian untuk bercerita. Menurut Hubspot, mendongeng adalah seni. Tidak ada proses, metode atau teknik. Storytelling adalah kegiatan menceritakan atau bercerita.
Seperti seni lainnya, kegiatan ini membutuhkan kreativitas, visi, keterampilan, dan latihan. Mendongeng tidak dapat ditangkap dalam satu sesi pasca-kursus. Cerita telah menjadi bagian integral dari strategi pemasaran paling sukses saat ini. Karena itu membedakan merek dinamis dari perusahaan sederhana. Ini menjadi alat yang sangat berharga untuk teknik pemasaran. Anda harus membuat cerita yang indah yang akan menarik bagi audiens Anda.
Mendongeng adalah bentuk seni kuno yang memiliki tempatnya di setiap budaya dan masyarakat. Mengapa? Karena cerita adalah bahasa universal yang dapat dipahami semua orang, terlepas dari dialek, asal atau tempat asal. Ini membangkitkan imajinasi dan semangat serta menciptakan rasa kebersamaan antara pendengar dan pendongeng.
Fungsi Story Telling
Untuk membantu Anda memulai mendongeng, pembahasan berikut adalah tentang mendongeng. Sekarang mari kita bicara tentang beberapa fiturnya:
- Bantu kembangkan imajinasi Anda melalui cerita atau media lisan. Dengan memberi kebahagiaan, orang melupakan kesedihan.
- Bercerita membangun kosa kata dan kalimat, sehingga Anda dapat menulis kalimat yang enak didengar dan dibaca.
- Membantu memperluas visi seseorang. Mendengarkan atau membaca cerita memberikan wawasan dan perspektif baru untuk menilai masalah.
- Membantu meningkatkan konsentrasi. Ini memastikan bahwa pembaca atau pendengar terfokus pada cerita yang diceritakan secara lisan atau tertulis.
- Mendongeng membantu memperoleh nilai-nilai moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Keterampilan bercerita juga sangat berguna dalam kehidupan profesional, seperti:
- Copywriting adalah salah satu profesi paling populer saat ini. Selain menulis artikel, mereka biasanya menulis artikel untuk media sosial bahkan untuk mempromosikan brand mereka. Dalam hal ini, narasi tidak harus lisan, bisa juga tertulis untuk menyampaikan pesan yang tepat kepada khalayak.
- Presenter adalah seseorang yang melakukan presentasi, Anda tidak hanya membutuhkan keterampilan berbicara, tetapi juga keterampilan bercerita. Itu tidak digunakan sepanjang waktu, tetapi membantu mengurangi ketegangan.
Teknik bercerita yang baik dan menarik
1. Sparkline
Sparkline adalah teknik mendongeng di mana seseorang menjelaskan perbedaan antara peristiwa di tempat dan keinginan atau keinginan, dan kemudian menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil untuk mewujudkan keinginan tersebut.
Fokus dari teknik ini adalah untuk dapat memahami masalah. Kemudian kita juga harus mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Tujuan dari teknik sparkline sendiri adalah untuk mempengaruhi sisi emosional pendengar atau pembaca agar mau mengikuti solusi yang Anda tawarkan. Mulai salah
2. Start False
Start False: Seperti namanya, teknik naratif ini menyimpang dari kesalahan dan kegagalan masa lalu. Kegagalan ini mengarah pada inovasi atau penciptaan solusi sehingga penyebab awal kegagalan tidak terulang.
Teknik start false umumnya mengacu pada cerita dan pengalaman orang-orang yang gagal di masa lalu tetapi akhirnya berhasil hari ini. Tujuannya sangat jelas. Ini berarti memotivasi audiens dan menekankan bahwa kegagalan adalah awal kesuksesan, bukan akhir.
3. Monomyth
Teknik terakhir disebut Monomyth. Narator yang menggunakan teknik ini kurang lebih bercerita tentang seorang pejuang yang meninggalkan tanah airnya dan melakukan perjalanan jauh untuk mencapai tujuannya.
Setelah itu, sang pahlawan kembali ke desanya dan menjadi sosok yang berguna di masyarakat. Teknik monomyth ini dimaksudkan untuk merangsang pendengar atau pembaca.
Tahapan bercerita
A Persiapan sebelum bercerita
Hal pertama dan terpenting adalah memilih judul yang menarik dan menarik. Untuk memilih judul, Anda harus menyusun materi cerita secara berdampingan. Setelah menerima cerita, pendongeng harus meneliti karakter dalam cerita untuk mendapatkan kekuatan.
B. Mendongeng sedang berlangsung
kontak mata Narator harus mampu mengendalikan seluruh penonton secara visual.
sebuah ekspresi Ekspresi wajah dan ekspresi wajah disesuaikan dengan situasi tokoh yang dibacakan. Sayangnya, pendongeng juga bisa menunjukkan wajah sedih bahkan menangis, tertawa dan gembira.
Gerakkan tubuhmu Gestur dan gerak tubuh juga penting saat menceritakan sebuah cerita dan mendukung cerita tersebut.
suara Pengucapan suara dalam storytelling sangat penting karena merupakan aset terpenting untuk menjaga kelangsungan kegiatan storytelling.
kecepatan Inilah kecepatan penceritaan, yang harus disesuaikan dengan kemampuan penonton dalam memahami cerita. Atribut. Berbagai macam alat peraga media dapat digunakan dalam kegiatan bercerita. Misalnya boneka, boneka jari, boneka tangan dan masih banyak lainnya.
C. Bercerita
Pada fase ini, narator mengevaluasi cerita dan mengajak pendengar untuk meniru nilai-nilai yang telah dipelajari sebelumnya dari cerita tersebut. Selain itu, kamu juga bisa bertanya atau memberi kesempatan kepada penonton yang belum paham dengan ceritanya.
Ini adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang mendongeng. Mempelajari mendongeng dirancang untuk memperluas wawasan Anda dan memicu minat untuk menjadi pendongeng. Selain itu, storytelling saat ini tidak hanya sekedar bercerita dan mendongeng, karena sudah dapat digunakan dalam dunia pendidikan sebagai metode pembelajaran, dalam kehidupan kerja maupun dalam bisnis untuk promosi produk.
Manfaat Story Telling di dunia Pendidikan
Sebagai seorang storyteller yang handal, Anda dapat membawa banyak manfaat melalui storytelling di dunia pendidikan. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari storytelling:
-
Meningkatkan Keterampilan Bahasa: Melalui storytelling, kamu dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan bahasa mereka, termasuk keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Cerita yang menarik dapat memotivasi siswa untuk memperluas kosakata mereka, memahami struktur kalimat yang benar, dan mengembangkan daya imajinasi serta kreativitas dalam penggunaan bahasa.
-
Meningkatkan Pemahaman dan Penyerapan Materi: Dengan menceritakan konsep dan informasi dalam bentuk cerita, siswa cenderung lebih mudah memahami dan mengingat materi pelajaran. Cerita dapat membantu menghubungkan konsep-konsep abstrak dengan contoh konkret, sehingga membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang topik yang sedang dipelajari.
-
Meningkatkan Keterlibatan dan Minat Belajar: Mendongeng dapat membuat proses pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Cerita yang menarik dan memikat dapat menciptakan rasa penasaran dan ketertarikan siswa terhadap pelajaran. Hal ini dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, membuat mereka lebih aktif dan antusias dalam proses belajar.
-
Membangun Hubungan Emosional: Cerita memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan mempengaruhi emosi. Melalui storytelling, kamu dapat menciptakan hubungan emosional antara siswa dan materi pelajaran. Siswa akan lebih terhubung secara emosional dengan karakter dalam cerita dan situasi yang digambarkan, sehingga membantu mereka memahami nilai-nilai, konflik, dan pelajaran moral yang terkandung dalam cerita.
-
Mengembangkan Keterampilan Sosial dan Empati: Cerita sering kali melibatkan karakter dengan berbagai latar belakang dan tantangan. Melalui cerita, siswa dapat mengembangkan empati dan pemahaman terhadap perspektif orang lain. Mereka dapat mempelajari nilai-nilai seperti kerjasama, pengertian, toleransi, dan keadilan. Hal ini akan membantu mereka menjadi pribadi yang lebih sosial dan peduli terhadap lingkungan sekitar.
-
Merangsang Imajinasi dan Kreativitas: Storytelling merangsang imajinasi siswa, membiarkan mereka terlibat dalam dunia khayalan dan kreativitas. Siswa dapat membayangkan karakter, tempat, dan situasi dalam cerita, serta merumuskan ide-ide baru berdasarkan cerita yang didengar. Hal ini akan mendorong perkembangan imajinasi dan kreativitas siswa.
-
Memperkuat Identitas Budaya dan Nilai-nilai: Cerita tradisional dan cerita rakyat dari budaya yang berbeda dapat digunakan untuk memperkenalkan siswa pada identitas budaya mereka sendiri dan budaya orang lain.
-
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis: Melalui cerita, siswa dapat diajak untuk menganalisis, menginterpretasikan, dan mengevaluasi informasi yang disajikan. Mereka dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dengan mempertanyakan plot cerita, mengidentifikasi konflik dan solusi, dan merumuskan pendapat atau argumen berdasarkan cerita yang mereka dengar. Hal ini akan membantu siswa mengasah keterampilan berpikir kritis yang penting dalam proses pembelajaran.
-
Memperluas Wawasan dan Pengetahuan: Melalui storytelling, siswa dapat diperkenalkan pada berbagai topik dan konsep yang mungkin tidak mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Cerita dapat membuka pintu menuju pengetahuan baru, budaya yang berbeda, sejarah, ilmu pengetahuan, dan banyak lagi. Hal ini akan memperluas wawasan siswa dan membantu mereka memahami dunia dengan cara yang lebih luas.
-
Membangun Koneksi Antar Disiplin Ilmu: Cerita sering kali melibatkan berbagai aspek kehidupan dan bidang ilmu yang berbeda. Dengan menggunakan storytelling, guru dapat mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu seperti bahasa, seni, sejarah, matematika, sains, dan lain-lain. Ini memungkinkan siswa untuk melihat keterkaitan antara berbagai topik dan mengembangkan pemahaman yang lebih holistik.
-
Meningkatkan Kemampuan Berbicara dan Komunikasi: Ketika siswa terlibat dalam storytelling, mereka memiliki kesempatan untuk berlatih berbicara dan berkomunikasi secara efektif. Mereka dapat mengembangkan keterampilan berbicara di depan publik, menggunakan intonasi yang tepat, mengontrol volume suara, dan menggunakan bahasa tubuh yang sesuai. Ini akan membantu meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa secara menyeluruh.
-
Mendorong Kolaborasi dan Kerjasama: Melalui storytelling, siswa dapat diajak untuk bekerja sama dalam membuat cerita bersama atau berbagi ide dan interpretasi. Hal ini akan mendorong kolaborasi dan kerjasama antar siswa, membangun kepercayaan diri mereka, dan mengajarkan pentingnya mendengarkan dan menghargai kontribusi orang lain.
-
Meningkatkan Kesadaran Diri dan Pemahaman Diri: Cerita sering kali mencerminkan konflik, tantangan, dan perjalanan karakter yang kompleks. Melalui cerita, siswa dapat mempelajari tentang perkembangan pribadi, kekuatan dan kelemahan, serta cara mengatasi rintangan. Hal ini akan membantu siswa memahami diri mereka sendiri, mengembangkan rasa percaya diri, dan memotivasi diri untuk mencapai tujuan pribadi mereka.
Dengan semua manfaat ini, storytelling menjadi alat yang kuat dalam pendidikan yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa secara holistik.